Melalaui salah satu acara di TV,
Uya Kuya berhasil menghipnosis masyarakat bahwa hionosis itu adalah upaya
menelanjangi atau membongkar aib orang lain. Tak terlalu mengherankan bila
kemudian masyarakat alergi terhadap hypnosis. Apalagi banyak modus kejahatan
dengan modus “hipnotis”. Lengkaplah sudah stigma masyarakat terhadap hypnosis
sebagai sesuatu yang mesti diwaspadai, atau bila perlu dianggap sebagai
“kelakuan sesat”.
Dibalik semua kesesatan yang
dimilikinya, hypnosis sebenarnya merupakan kajian ilmiah. Bahkan perkembangan
hypnosis yang demikian pesat pun sudah mulai membidik wilayah pendidikan.
Kemudian munculah hipnoteaching. Dengan kata lain, hipnoteaching adalah
pendekatan pembelajaran untuk menggali potensi siswa dan mengefektifkan proses
pembelajaran, dengan menerapkan teknik
hipnotis.
Berdasarka asumsi itulah, saya
mencoba memasyarakatkan hipnoteaching di sekolah. Gairah saya semakin bertambah
besar saat sahabat baik saya Prof. Suherli ( guru besar di Universitas Galuh
Ciamis), menulis komentar di akun fecebook saya
“metode Sugestopedia yang dikembangkan Gategno, yaitu sebuah metode yang
mengangkat potensi bawah sadar seseorang untuk merambah dan terlibat di dunia
imaji yang dimanipulasi melalui audio. Selamat mengembangkan metode tersebut!”.
Saya penasaran ingin menggali sugestopedia dari beberapa sumber. Ternyata,
sebelumnya suda ada juga yang men coba melakukan penelitian penggunaan metode
sugestopedia ini.
Metode ini (sugestopedia)
ditemukan oleh seorang psikiater Bulgaria, Dr. Georgi Lozanov. Bermula ketika
Lozanov menganalisis pasien-pasien kejiwaan dengan musik baroque yang
menenangkan dan memberi mereka sugesti positif mengenai kesembuhan mereka.
Ternyata banyak pasien mengalami kemajuan besar.
Lozanov merasa bahwa metode ini juga dapat diterapkan pada pendidikan.
Menurut Lozanov, “suggestology” adalah sebuah pengkondisian kegiatan
belajar-mengajar yang memungkinkan para pembelajar untuk belajar dengan
kecepatan yang mengesankan dengan upaya yang normal, dan dibarengi kegembiraan.
Intinya antara hipnoteaching
dengan metode sugestopedia ini memang memliki tujuan dan prinsip yang sama.
Yang menggembirakan adalah bahwa hipnoteaching adalah kajian ilmiah dan sangat
bermanfaat bila diterapkan dalam dunia pendidikan. Jadi tak ada alasan untuk
menolak hinpteaching di dalam dunia pendidikan. Hipnoteaching atau sugetopedia,
tentu tidak sama dengan Uya Kuya. Hinponisi di sekolah? Siapa Takut.
(Artikel ini sebagai bahan saya untuk artikel di
harian Galamedia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar