(inilah jawaban kedokteran)
“Jika salah seorang dari kalian
marah dalam keadaan berdiri, maka
sebaiknya ia duduk. Jika kemarahan telah hilang (maka cukupkanlah ia dengan
duduk itu). Jika dengan duduk ini kemarahannya belum hilang, maka sebaiknya ia
berbaring “ (HR Ahmad dan Abu Dawud)”
Ilmu kedokteran moden telah
menemukan bahwa ada sejumlah perubahan
dalam tubuh manusia yang disebabkan kemarahan. Pada saat marah, gumpalan lemak
yang ada di atas ginjal mengeluarkan dua
jenis hormon, yaitu hormon adrenalin dan non-adrenalin. Hormon adrenalin keluar
sebagai bentuk respon terhadap salah satu jenis emosi maupun tekanan jiwa,
seperti rasa takut dan kemarahan. Hormon ini dikeluarkan untuk mengurangi kadar
gula dalam darah. Dan biasanya kedua jenis hormon ini tidak dikeluarkan dalam
waktu bersamaan.
Keluarnya hormon ini berpengaruh
pada denyut jantung, sehingga jantung menjadi bergejolak dan berdenyut cepat,
sehingga lebih lanjut memicu kontraksi
otot jantung dan peningkatan oksigen. Kemarahan dan emosi berpotensi
pula meningkatkan kadar kedua hormon ini dalam darah, sehingga denyut jantung
semakin bertambah cepat, sehingga lebih lanjut memicu kontraksi otot jantung
dan peningkatan jumlah oksigen. Kemarahan dan emosi berpotensi pula
meingkkatkan kadar kedua hormon ini dalam darah, sehingga denyut jantung
semakin bertambah cepat. Di samping itu kemarahan dan emosi dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah (hypertensi).
Sehubungan dengan hal itu, para
dokter menyarabkan pada para pasien penderita hipertensi dan arteriosclerosis
(penyempitan pembuluh darah) untuk berusaha menjauhkan diri dari emosi dan
kemarahan, termasuk menjauhi factor –faktor penyebab kemarahan. Nasihat ini
juga ditujukan pada orang-orang yang menderta penyakit gula (diabetes),
karena hormon adrenalin dapat
meningkatkan kadar gula dalam darah.
Sebagaimana tertuang dalam buku
kesehatan Horizon, kandungan hormon non adrenalin dalam darah dapat meningkat tiga kali lipat ketika berdiri
tenang selama lima menit. Sedangkan hormon adrenalin hanya mengalami sedikit
peningkatan ketika berdiri. Tekanan jiwa dan emosi dapat meningkatkan kadar adrenalin dalam
darah dengan jumlah besar. Jika bediri tenang selama lima menit bisa
meningkatkan kandungan hormon adrenalin, sedangkan emosi dan kemarahan dapat
meningkatkan kadar hormon nonadrenalin dalam darah dengan jumlah banyak, maka
apa yang terjadi jika seseorang marah
sambil berdiri (mencak-mencak?) Karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan orang
yang sedang marah untuk duduk, dan jika
dengan duduk itu kemarahannya masih belum mereda, maka sebaiknya ia berbaring.
(Sumber : Al Quran Kitab Kedokteran
Rahasia Kemukjizatan Sains)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar