Minggu, 10 Juni 2012

Pastikan Kita Tetap Bahagia




Dalam otak kita ada sejenis zat kimia yang disebut serotonin. Zat kimia ini mengatur apa saja yang kita lakukan , pikirkan dan rasakan. Banyaknya serotonin yang tersedia bagi otak menentukan tingkat energy, motivasi, nafsu seks, kemampuan mengingat, kemampuan berkonsentrasi pada pelajaran di sekolah atauj olah raga. Tingkat serotonin juga mengontrol tingkat kebahagiaan yang Anda rasakan. Pendeknya, zat kimia yang namanya serotonin ini bisa disebut sebagai “kimia kebahagiaan”.
Jika persediaan zat kimia ini berkurang, efeknya adalah timbul rasa malas, depresi , putus asa, dipenuhi rasa bersalah, kesepian, mengkritik diri sendiri atau orang lain, menarik diri dari pergaulan atau bisa yang paling patal adalah  niat untuk pamit dari kehidupan ini alis ingin bunuh diri
.
Persediaan serotonin dalam otak bisa berkurang, karena berbagai emosi yang kita miliki. Kemarahan dan dendam  yang tersimpan  bisa menyedot serotonin dalam otak. Efek bagi tubuh karena kekuragan  serotonin adalah sering mengalami migraine  dan sakit kepala. Langkah yang bisa kita lakukan dalam upaya menjaga agar serotonin tidak terganggu adalah dengan cara, mampu mengendalikan emosi dan kemarahan. Sebab, kemarahan serta cara kita mengumbar emosi itulah yang menyebabkan serotonin berkurang. . Pengampunan yang tulus berasal dari dalam hati akan membuat tubuh kita mampu memulai lagi meningkatkan serotonin dalam otak.Selama dendam dan kepahitan masih kita simpan dalam hati kita, otak kita akan mengeluarkan serotonin. Intinya adalah seberapa baik kita belajar mengatasi emosi kemarahan yang wajar namun berbahaya, sebaik itu pula lah kita dapat mengontrol fisiologi otak kita..
Ketika orang lain mengkritik, menipu dan bergosip tentang kita, atau menyoraki kita, meman sangat sulit untuk tidak menaruh dendam. Dua hal yang akan terjadi jika Anda diperlakukan seperti itu adalah “tingkat serotonin Anda akan berkurang”. Intinya kita dituntut untuk memiliki kemampuan mengontrol emosi, serta kemampuan untuk memiliki sifat mengampuni, adalah cara yang terbaik agar  “kimia kebahagiaan” kita tetap tersedia sehingga hidup kita bahagia. Rasul bersabda “Maafkanlah, niscaya dadamu lapang”.  Pastika

1 komentar:

Text widget

About

Minggu, 10 Juni 2012

Pastikan Kita Tetap Bahagia




Dalam otak kita ada sejenis zat kimia yang disebut serotonin. Zat kimia ini mengatur apa saja yang kita lakukan , pikirkan dan rasakan. Banyaknya serotonin yang tersedia bagi otak menentukan tingkat energy, motivasi, nafsu seks, kemampuan mengingat, kemampuan berkonsentrasi pada pelajaran di sekolah atauj olah raga. Tingkat serotonin juga mengontrol tingkat kebahagiaan yang Anda rasakan. Pendeknya, zat kimia yang namanya serotonin ini bisa disebut sebagai “kimia kebahagiaan”.
Jika persediaan zat kimia ini berkurang, efeknya adalah timbul rasa malas, depresi , putus asa, dipenuhi rasa bersalah, kesepian, mengkritik diri sendiri atau orang lain, menarik diri dari pergaulan atau bisa yang paling patal adalah  niat untuk pamit dari kehidupan ini alis ingin bunuh diri
.
Persediaan serotonin dalam otak bisa berkurang, karena berbagai emosi yang kita miliki. Kemarahan dan dendam  yang tersimpan  bisa menyedot serotonin dalam otak. Efek bagi tubuh karena kekuragan  serotonin adalah sering mengalami migraine  dan sakit kepala. Langkah yang bisa kita lakukan dalam upaya menjaga agar serotonin tidak terganggu adalah dengan cara, mampu mengendalikan emosi dan kemarahan. Sebab, kemarahan serta cara kita mengumbar emosi itulah yang menyebabkan serotonin berkurang. . Pengampunan yang tulus berasal dari dalam hati akan membuat tubuh kita mampu memulai lagi meningkatkan serotonin dalam otak.Selama dendam dan kepahitan masih kita simpan dalam hati kita, otak kita akan mengeluarkan serotonin. Intinya adalah seberapa baik kita belajar mengatasi emosi kemarahan yang wajar namun berbahaya, sebaik itu pula lah kita dapat mengontrol fisiologi otak kita..
Ketika orang lain mengkritik, menipu dan bergosip tentang kita, atau menyoraki kita, meman sangat sulit untuk tidak menaruh dendam. Dua hal yang akan terjadi jika Anda diperlakukan seperti itu adalah “tingkat serotonin Anda akan berkurang”. Intinya kita dituntut untuk memiliki kemampuan mengontrol emosi, serta kemampuan untuk memiliki sifat mengampuni, adalah cara yang terbaik agar  “kimia kebahagiaan” kita tetap tersedia sehingga hidup kita bahagia. Rasul bersabda “Maafkanlah, niscaya dadamu lapang”.  Pastika

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.