Dalam otak kita ada sejenis zat kimia yang disebut
serotonin. Zat kimia ini mengatur apa saja yang kita lakukan , pikirkan dan
rasakan. Banyaknya serotonin yang tersedia bagi otak menentukan tingkat energy,
motivasi, nafsu seks, kemampuan mengingat, kemampuan berkonsentrasi pada
pelajaran di sekolah atauj olah raga. Tingkat serotonin juga mengontrol tingkat
kebahagiaan yang Anda rasakan. Pendeknya, zat kimia yang namanya serotonin ini
bisa disebut sebagai “kimia kebahagiaan”.
Jika persediaan zat kimia ini berkurang, efeknya adalah
timbul rasa malas, depresi , putus asa, dipenuhi rasa bersalah, kesepian,
mengkritik diri sendiri atau orang lain, menarik diri dari pergaulan atau bisa
yang paling patal adalah niat untuk
pamit dari kehidupan ini alis ingin bunuh diri
.
.
Persediaan serotonin dalam otak bisa berkurang, karena
berbagai emosi yang kita miliki. Kemarahan dan dendam yang tersimpan bisa menyedot serotonin dalam otak. Efek bagi
tubuh karena kekuragan serotonin adalah
sering mengalami migraine dan sakit
kepala. Langkah yang bisa kita lakukan dalam upaya menjaga agar serotonin tidak
terganggu adalah dengan cara, mampu mengendalikan emosi dan kemarahan. Sebab,
kemarahan serta cara kita mengumbar emosi itulah yang menyebabkan serotonin
berkurang. . Pengampunan yang tulus berasal dari dalam hati akan membuat tubuh
kita mampu memulai lagi meningkatkan serotonin dalam otak.Selama dendam dan
kepahitan masih kita simpan dalam hati kita, otak kita akan mengeluarkan
serotonin. Intinya adalah seberapa baik kita belajar mengatasi emosi kemarahan
yang wajar namun berbahaya, sebaik itu pula lah kita dapat mengontrol fisiologi
otak kita..
Ketika orang lain mengkritik, menipu dan
bergosip tentang kita, atau menyoraki kita, meman sangat sulit untuk tidak
menaruh dendam. Dua hal yang akan terjadi jika Anda diperlakukan seperti itu
adalah “tingkat serotonin Anda akan berkurang”. Intinya kita dituntut untuk
memiliki kemampuan mengontrol emosi, serta kemampuan untuk memiliki sifat
mengampuni, adalah cara yang terbaik agar
“kimia kebahagiaan” kita tetap tersedia sehingga hidup kita bahagia.
Rasul bersabda “Maafkanlah, niscaya dadamu lapang”. Pastika
wow kereeeeen. I like this article so much
BalasHapus