Sebelum seorang mukmin
melaksanakan shalat, ia diwajibkan berwudu. Tidak sah shalat seseorang bila
tidak memiliki wudhu. Dalam keadaan tertentu, seperti misalnya sakit, atau
tiada air, dapat menggunakan debu yang disebut dengan tayaamum. Selama ini,
tentu kita sering melaksanakan wudhu, dan kita memahaminya sebagai aktivitas
rutin menjelan shalat. Yang kita tahu, wudhu adalah mebersihkan bagian anggota
badan tertentu, (kaki, tangan, wajah serta kepala) dengan menggunakan air.
Namun, dibalik aktivitas pemebersihkan tersebut, tidak banyak yang tahu
nilai-nilai dan hikmah di balik aktivitas itu.
Bila dikaji, ternyata dibalik
aktivitas membersihkan anggota badan tersebut terkandung lambang-lambang
pemebersihan diri. Apa saja lambing pemebersihan diri itu? Uraian berikut yang
saya kutip dari tulisan sahabat saya , menyadarkan kita betapa pentingnya wudhu
tersebut bagi kesehatan Jiwa kita.
Ditinjau dari segi kesehatan, wudlu merupakan unsur mendidik agar kebersihan tetap dijaga dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada alat panca indra.
Setiap muslim selain mandi, dalam sehari semalam lima kali mencuci bagian tubuhnya. Hal ini sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit. Segi kejiwaan wudlu merupakan anjuran, bahwa kita harus bisa menjaga diri dari hal-hal yang dilarang Allah. Sebagai contoh mata, mulut, telinga, tangan dan kaki harus suci agar tidak digunakan untuk hal-hal yang maksiat.
Mata merupakan salah satu alat panca indra yang mempunyai arti dan fungsi sangat penting artinya. Kenikmatan yang telah Allah berikan lantaran mata, tentunya kita tidak dapat menghitungnya. Di antaranya dengan dikaruniai mata kita dapat melihat berbagai keindahan alam yang telah diciptakan Allah. Tetapi mata juga merupakan pangkal dari setiap fitnah ataupun kemaksiatan, maka harus dijaga baik-baik.
Mulut merupakan organ tubuh yang sangat penting, misalnya untuk makan dan berbicara. Namun di sisi lain ibadah akan menjadi rusak atau batal kesemuanya hanya disebabkan mulut. Karenanya apabila kita hendak melakukan ibadah secara baik, maka hendaklah meninggalkan pembicaraan-pembicaraan yang tidak bermanfaat dan tidak ada artinya.
Telinga secara lahiriah harus bersih dari sumber penyakit dan secara kejiwaan telinga harus dijaga agar tidak digunakan untuk mendengarkan hal-hal yang tidak baik (dilarang Allah). Demikian juga dengan tangan dan kaki, janganlah digunakan untuk sesuatu yang bertentangan dengan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar