Jumat, 08 Juni 2012

Hanya Dua Kata



Franky Raweyai seorang pengusaha pengeboran minyak lepas pantai yang sukses. Kesuksesan diraih berkat kerja kerasnya  yang dimulai dari seorang petugas pengecat perahu di Singapura. Tahun 2003, ia mengalami musibah yang  yang menyebabkan ia mengalami kelumpuhan. Ia terjatuh di tangga rumahnya, dan setelah  itu para dokter memvonisnya bahwa kedua kakinya tak bisa berfungsi sedia kala, dan harus menggunakan kursi roda untuk menopang aktivitasnya.
Pada setiap orang yang menjenguknya, Franky meminta temannya agar mencari pil yang bisa mengehentikan kehidupannya, alias kematian. Ia putus asa dan sudah bulat untuk bunuh diri. Sebelum niatnya kesam paian, ia menemukan kembali cahaya kehidupan saat melihat anak jalanan pengamen yang meinta-minta di sudut jalan kota Jakarta sesaat setelah ia melakukan pengobatan alternative di daerah Bekasi. Ia membayangkan anak-anaknya akan seperti itu jika ia tidka bangkit dari keputusasaannya. Esoknya ia berniat bekerja lagi. 
Berbeda ketika saat ia masih normal, semua dilakukan secara mandiri. Di rumah, ia merasa paling hebat, ia merasa paling berkuasa, istri dan anak-anaknya tidak begitu diperhatikannya. Demikian juga dengan keadaan di kantor, ia begitu berkuasa memarahi anak buahnya dengan seenaknya bila anak buahnya melakukan kesalahan. Pendeknya ia memiliki sifat sombong . Demikian ia utarakan hal itu dalam acara Kikc Andi di Metro TV pecan ini.
Setelah kejadian itu, ternyata ia berubah. Penuh perhatian pada keluarga, juga kepada bawahannya. Secara jujur ia mengakui, saat ini dia sering menggunakan kata “tolong” dan “terima kasih” apabila menyuruh anak buahnya di kantor. Sebelumnya, ia tidak pernah menggunakan kosa kata itu.
Dua kata itu “tolong” dan “terima kasih” ditemukan oleh sang pengusaha ketika ia sudah kehilangan kedua kakinya. Sungguh mahal arti kedua kata itu bagi dirinya.
Cerita sederhana di atas tentu banyak member hikmah dan pelajaran bagi kita semua. Biarlah setiap orang yang membaca tulisan di atas menyimpulkan dan menarik hikmah sendiri. Selamat Merenung.

1 komentar:

Text widget

About

Jumat, 08 Juni 2012

Hanya Dua Kata



Franky Raweyai seorang pengusaha pengeboran minyak lepas pantai yang sukses. Kesuksesan diraih berkat kerja kerasnya  yang dimulai dari seorang petugas pengecat perahu di Singapura. Tahun 2003, ia mengalami musibah yang  yang menyebabkan ia mengalami kelumpuhan. Ia terjatuh di tangga rumahnya, dan setelah  itu para dokter memvonisnya bahwa kedua kakinya tak bisa berfungsi sedia kala, dan harus menggunakan kursi roda untuk menopang aktivitasnya.
Pada setiap orang yang menjenguknya, Franky meminta temannya agar mencari pil yang bisa mengehentikan kehidupannya, alias kematian. Ia putus asa dan sudah bulat untuk bunuh diri. Sebelum niatnya kesam paian, ia menemukan kembali cahaya kehidupan saat melihat anak jalanan pengamen yang meinta-minta di sudut jalan kota Jakarta sesaat setelah ia melakukan pengobatan alternative di daerah Bekasi. Ia membayangkan anak-anaknya akan seperti itu jika ia tidka bangkit dari keputusasaannya. Esoknya ia berniat bekerja lagi. 
Berbeda ketika saat ia masih normal, semua dilakukan secara mandiri. Di rumah, ia merasa paling hebat, ia merasa paling berkuasa, istri dan anak-anaknya tidak begitu diperhatikannya. Demikian juga dengan keadaan di kantor, ia begitu berkuasa memarahi anak buahnya dengan seenaknya bila anak buahnya melakukan kesalahan. Pendeknya ia memiliki sifat sombong . Demikian ia utarakan hal itu dalam acara Kikc Andi di Metro TV pecan ini.
Setelah kejadian itu, ternyata ia berubah. Penuh perhatian pada keluarga, juga kepada bawahannya. Secara jujur ia mengakui, saat ini dia sering menggunakan kata “tolong” dan “terima kasih” apabila menyuruh anak buahnya di kantor. Sebelumnya, ia tidak pernah menggunakan kosa kata itu.
Dua kata itu “tolong” dan “terima kasih” ditemukan oleh sang pengusaha ketika ia sudah kehilangan kedua kakinya. Sungguh mahal arti kedua kata itu bagi dirinya.
Cerita sederhana di atas tentu banyak member hikmah dan pelajaran bagi kita semua. Biarlah setiap orang yang membaca tulisan di atas menyimpulkan dan menarik hikmah sendiri. Selamat Merenung.

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.