(untuk negeriku yang sedang gelisah)
Ribuan tangan mengepal mengabarkan amarah
Kilatan parang berseliweran menawarkan darah
“siapa berani, ayo tunjukan nyali, ini medan sejati”
Satu –satu satu rubuh, darah mengalir di seluruh penjuru kota
Anak-anak meronta dan ibu ibu ratapi nasibnya jadi janda
Ribuah tangan mengepal mengabarkan amarah
Kilatan pedang menebarkan aroma darah
Kota jadi gelisah, dan langit memerah
“siapa berani, ayo tunjukan nyali, ini pertarungan sampai
mati”
Satu satu ambruk, dan
rebah
Ah, kota ku semerah darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar